18 Oktober 2008

OSP (Oxigen Sensor Piggyback) HADIR






Isi bensin full sapai leher tutup tangki bensin, rute dari Citra Raya Cikupa, keluar j 18, macet di gerbang sampai pintu tol Bitung, Tol arah Merak, keluar Serang Timur, makan ayam tulang lunak dulu, trus pulang , di tol merayap 20kpj karena ada perbaikan sehingga jadi 1 jalur, keluar pintu tol Bitung, arah Citra Raya lagi, ramai lancar isi di pom bensin di dalam Citra Raya (PASTI PAS katanya) foto tersebut adalah saat isi kedua kali, staff pom bensin nya sampai tanya2 koq pake foto2 segala.
Pengujian OSP sudah finish, pengujian dilakukan di Daihatsu Granmax 2008 dengan O2 sensor. Hasil memuaskan, biasanya jika isi bensin full sampai leher maka untuk berkurang 1 bar di digital fuel meter jarak yang berhasil ditempuh adalah 62km, sekarang setelah menggunakan OSP berhasil menempuh jarak 93,5km per 1 bar dari kondisi full tank. Saat ini juga sudah dipakai di Innova 2007 O2 sensor, hasil menyusul ya
Hasil terbaru Granmax 1500cc vvti 115,6km/7,67liter, atau 15,071km/l mixed tol(ada perbaikan tol merak shg antri 20km/j) dan non tol(ada macet juga) biasanya hanya 10km/l dengan cara mengemudi tidak berbeda yaitu relatif suka cepat, 2penumpang, ac 1/5 karena sedang kedinginan, tidak ada gejala knocking, tenaga baik karena masing sering mendahului mobil lain, hanya kalau gas lebih 50% sedikit tertahan(untuk ingatkan pengemudi bahwa mode irit jangan suka main gas), tetapi dengan HHO kita biasanya hanya injek gas 10%-35%, mode setelan belum irit maksimum, masih setting 45%irit
Hasil berikutnya pengetesan pada jarak yang sama, kecepatan lebih tinggi, dan pengemudian lebih kasar, jumlah penumpang 3 orang, ac setel lebih dingin (setengah), jarak lebih dekat, sampai pintu Tol Ciruas hasil 86km dengan bensin 6,6liter, jadi menurun 1liter sekitar 12,9km 1:12.9. Jika sebelumnya 1liter 9.8km, maka pengiritan aktual sekitar 30%. Ternyata ada masalah penurunan produksi HHO sehingga pengiritan berkurang, setelah diperbaiki pengiritan yang sama tetap bisa didapatkan. Masalah umur sel terselesaikan dengan menggunakan sel yang 3x lebih tebal dan kondisioner plat (bukan katalis) sehingga lebih tahan lama.
Kemampuan:
1. Low wattage, alat hanya mengkonsumsi daya sekitar 1-2 watt. Desain kami gunakan lain, dikembangkan lebih daripada yang di internet, dengan beberapa penambahan fasilitas kontrol yang lebih akurat. Input impedance 100Kohm, tidak akan membebani sensor yang ada, output diprotek dengan pembatas tegangan, maksimal keluaran adalah 0,75 volt.
2. Bekerja sama dengan ECU mobil menghasilkan sistem addaptive control. Jika ada gejala ngelitik sedikit, kita injak gas sedikit mendadak/ gas di kaget maka sistem akan menghilangkan gejala ngelitik tersebut. Perlu diingat bahwa setelan keiritan yang digunakan adalah sesuai batas ngelitik dari mesin atau tergantung pada batas kemampuan mesin yang berkorelasi dengan jumlah gas H2 yang dimasukkan ke mesin. Makin banyak gas H2, maka kemampuan mesin diirit makin besar.
3. Tenaga yang tidak berubah. Semula kami kira tidak terjadi pengiritan karena tenaga sama, ternyata pengiritan sangat signifikan terjadi. Seperti halnya pada mesin karburator, dimana ketika kita setel AFR nya tenaga tidak berubah/ relatf sama/ turun sedikit sekali maka sama hal nya dengan saat menggunakan OSP ini. Namun perlu diperhatikan bahwa alat H2 anda HARUS berfungsi, jika tanpa H2 maka penyetelan irit maksimal 10-15% saja, karena lebih dari itu kurang bagus untuk mesin.
4. Wide range tuning. Bisa disetel boros/ performance, normal, atau irit tergantung setelan potensio di alat.
5. Universal. Bisa digunakan untuk H2 booster type apapun, tetapi tetap mengacu pada kepraktisan dan jumlah gas yang dihasilkan. Fungsi ganda digunakan sebagai indikator untuk memonitor O2 sensor pada mobil apakah masih berfungsi/ tidak
6. Pengiritan terjadi tetapi tetap berhubungan dengan DRIVING STYLE, secara alamiah kita akan menyetir lebih lincah jika ada H2 booster, jika driving style tetap sama maka pengiritan lebih besar mencapai 80% adalah bukan sesuatu yang mustahil sesuai dengan testimoni orang- orang di internet yang telah mencoba kehandalan H2 booster dan EFIE ini.

Berikutnya:
Segera hadir MAP/ MAF enhanced piggyback, khusus untuk mobil dengan sistem injeksi non O2 sensor. Sistem ini adalah pemasangan O2 sensor pada mobil NON O2 sensor sehingga mesin tersebut bisa diirit tanpa merusak mesin atau tenaga kurang saat dibutuhkan. Rata-rata piggyback/ sensor manipulator saat ini menganut sistem open loop sehingga hanya mengurangi debit bensin sesuai setelan tuning pada elektronik tambahan. Dengan tambahan O2 sensor ini maka mobil- mobil injeksi lama yang menganut sistem open loop bisa dijadikan sistem CLOSE LOOP. Hemat terasa, tenaga saat dibutuhkan juga OK, salam

14 Oktober 2008

Cara Pemasangan Hydrogen Booster Mobil

1. Tempatkan Sel di lokasi yang mudah dijangkau di ruang mesin, disarankan jauh dari radiator, namun yang harus dihindari adalah header knalpot, lokasi yang mudah untuk memantau level air dan saat proses pencucian/ bilas.
Posisi usahakan jauh dari radiator & header knalpot, kran bawah untuk drain air kotor
Gunakan selalu hanya air mineral 'AQUA' untuk umur sel yang panjang. Penggantian air maksimal 2 minggu sekali, boleh lebih cepat jika perjalanan jauh. Sel jangan sampai kehabisan air, batas minimal adalah sel masih terendam air, maksimal di bawah ulir tutup botol
Gunakan air AQUA, sedot hingga mengucur, lepas selang antara Sel - mesin, isikan air baru
2. Cari sinyal listrik di dekat soket kunci kontak mobil yang hanya ada saat kontak di posisi 'ON' (disarankan jangan ikut ACC), sinyal ini dipakai untuk menggerakkan relai sehingga alat HANYA bekerja saat posisi kontak 'ON' , kabel merah adalal input +, hitam adalah input - / body, kabel warna belang putih adalah output (ada cincin konektor), dan kabel hitam/ hitam belang putih adalah output (ada cincin konektor) ke Sel/ botol.
Posisi soket kunci kontak adalah di bawah kemudi, disarankan gunakan voltmeter digital saat mencari sinyalnya

3. Kabel yang digunakan harus 2mm/ lebih besar, untuk pemasangan 2 alat, disarankan penyolderan di setiap joint kabel dan soket.
4. Untuk mobil dengan keluhan ngelitik atau knocking, sedangkan sistem sudah injeksi tanpa NaVoor, maka sebaiknya masuk lewat intake/ box filter udara (mulut box filter udara).
Injeksi hidrogen via intake filter udara, via box vilter udara atau via pipa antara filter udara dan tb/ throotle body

Untuk mobil tanpa keluhan ngelitik, bisa dipasang di vakum idel up ac/ charcoal cannister dengan menggunakan T - kran udara - Sel/ botol - cek valve arah ke botol - stone filter.

Slang asli jangan dipotong, gunakan slang karet yang seukuran supayamesin tetap original, kran antara T dan Sel
Jika mobil masih ada setelan NA-VOOR/setelan timing pengapian, bisa tetap lewat cara vakkum tetapi setelah itu jika ada gejala knocking, harus dilakukan penyetelan timing pengapian, ngelitik minimal tetapi tenaga maksimal , perlu diketahui jika setelan tanpa ngelitik sama sekali biasanya tenaga akan loyo.
5. Untuk lebih jelas dan nggak repot memasang bisa telp ke
aDHydro
Telp 0852 1532 1188